Sabtu, 15 Oktober 2016

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
RATIH RAHMAWATI
26216098
IT-02234

BAB I
PENDAHULUAN 


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas rangkuman pada Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill).Dengan tugas ini  dibuat dengan bertujuan agar mahasiswa dapat menganalisis bentuk peluang bisnis kewirausahaan, serta usaha kecil yang akan digunakan dalam kondisi tertentu. Adapun isi penulisn terdapat dibawah ini. Pokok pembahasan :
1. Kewiraswastaan, wirawasta, wiraswastawan 
2. Perusahaan kecil, meliputi
    2.1 Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan 
    2.2 Perkembangan  franchising di indonesia
    2.3 Ciri-ciri perusahaan kecil
    2.4 Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil

BAB II
PEMBAHASAN 

1. KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, DAN WIRASWASTAAN

Kewirwastaan 
Kewiraswastaan (entrepreneurship) berasal dari kata "wira" dan "swasta". Wira ialah sesuatu yang bersifat luhur atau mulia. Sedangkan Swasta ialah kemampuan untuk berdiri (sta) atas kekuatan sendiri (swas). Jadi Kewiraswastaan  ialah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.
Wiraswasta Bidang usaha atau perusahaan yang dibangunoleh seseorang dengan kepribadian tertentu(wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta. Wiraswastawan , yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3. Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
4. Mengambil resiko
5. Tegas
6. Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang

Tidak hanya memiliki kepribadian tersebut, seorang wiraswasta juga harus memahami 3 unsur yang satu sama lainnya saling terkait :
  • Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
  • Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
  •  Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami. 
Seorang wiraswasta memiliki peran sebagai berikut : 
  • Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
  • Mencari keuntungan bisnis
  • Membawa perusahaan ke arah kemampuan
  • Memperkenalkan hasil produksi baru
  • Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
  • Membuka pasar
  • Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadiMelaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru  

Wiraswastawan
Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk berdiri diatas kemampuan diri sendiri, mengambil resiko, memanfaatkan kesempatan atau peluang usaha yang ada, memiliki semangat bersaing yang kuat.

2. PERUSAHAAN KECIL  
2.1 Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan 
    Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa. 

2.2 Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.


Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, contohnya restoran, jasa pemasaran, hotel, mini market dll.
2.3 Ciri-ciri Perusahaan Kecil
  • Manajemen berdiri sendiri
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
  • Investasi modal terbatas
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil
  • Daerah operasinya lokal
Pada  hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
  • Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
2.4 Perbedaan  Kewirausahaan dan Bisnis kecil

Menurut saya antara kewirausahaan dan bisnis kecil itu tidak memeiliki perbedaan karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak     

KESIMPIULAN 
Jadi, menurut saya dalam melakukan usaha bisnis semua orang berpeluang untuk menjadi wiraswata atau wiraswastawan. Menjadi wiraswasta atau wiraswastawan dapat melatih kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita mendapat keuntungan dari hasil usaha tersebut.

REFERENSI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar