KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
RATIH RAHMAWATI
26216098
IT-02234
BAB I
PENDAHULUAN
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas rangkuman pada Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill).Dengan tugas ini dibuat dengan bertujuan agar mahasiswa dapat menganalisis bentuk peluang bisnis kewirausahaan, serta usaha kecil yang akan digunakan dalam kondisi tertentu. Adapun isi penulisn terdapat dibawah ini. Pokok pembahasan :
1. Kewiraswastaan, wirawasta, wiraswastawan
2. Perusahaan kecil, meliputi
2.1 Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
2.2 Perkembangan franchising di indonesia
2.3 Ciri-ciri perusahaan kecil
2.4 Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
BAB II
PEMBAHASAN
1. KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, DAN WIRASWASTAAN
Kewirwastaan
Kewiraswastaan (entrepreneurship) berasal dari kata "wira" dan "swasta". Wira ialah sesuatu yang bersifat luhur atau mulia. Sedangkan Swasta ialah kemampuan untuk berdiri (sta) atas kekuatan sendiri (swas). Jadi Kewiraswastaan ialah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.
Wiraswasta Bidang
usaha atau perusahaan yang dibangunoleh seseorang dengan kepribadian
tertentu(wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan
kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta. Wiraswastawan , yaitu pribadi yang memiliki kemampuan
untuk :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3. Menetapkan tujuan atas dasar
pertimbangannya sendiri
4. Mengambil resiko
5. Tegas
6. Memperhatikan
lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua
orang
Tidak hanya memiliki kepribadian tersebut, seorang wiraswasta juga harus memahami 3 unsur yang satu sama lainnya saling terkait :
- Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya
unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.
- Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan
pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan
mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
- Unsur kewaspadaan
Kewaspadaan
berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang
mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
Seorang wiraswasta memiliki peran sebagai berikut :
- Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
- Mencari keuntungan bisnis
- Membawa perusahaan ke arah kemampuan
- Memperkenalkan hasil produksi baru
- Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
- Membuka pasar
- Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadiMelaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
Wiraswastawan
Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk berdiri diatas kemampuan diri sendiri, mengambil resiko, memanfaatkan kesempatan atau peluang usaha yang ada, memiliki semangat bersaing yang kuat.
2.1 Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
2.2 Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah
lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang
kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai
penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba
sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai
waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat
terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari
sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari
keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK)
berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden
Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan
digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang
mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha
pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format
bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal
dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap
saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas
Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam
waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI
hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih
dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba
asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, contohnya restoran, jasa pemasaran, hotel, mini market dll.
2.3 Ciri-ciri Perusahaan Kecil
- Manajemen berdiri sendiri
- Investasi modal terbatas
- Daerah operasinya lokal
- Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
Menurut saya antara kewirausahaan dan bisnis kecil itu tidak memeiliki perbedaan karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan
hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut
pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan
potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau
tidak
KESIMPIULAN
Jadi, menurut saya dalam melakukan usaha bisnis semua orang berpeluang untuk menjadi wiraswata atau wiraswastawan. Menjadi wiraswasta atau wiraswastawan dapat melatih kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita mendapat keuntungan dari hasil usaha tersebut.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar