Senin, 26 Desember 2016

Bisnis Internasional

Bisnis Internasional
Ratih Rahmawati/1EB17/26216098/IT-02234
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas merangkum pada Matakuliah Pengantar Bisnis (softskill). Tujuan dari tugas ini diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi strategi bisnis yang digunakan dalam bisnis internasional. Dan tidak hanya memenuhi tugas saja, saya harap anda juga dapat mengerti dengan tulisan saya.

Bisnis Internasional
Pengertian
Menurut Ball dan Wendell “Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa”.
Bisnis Internasional adalah semua transaksi bisnis swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara.
1.   Hakikat Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas–batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
a.      Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi
b.      Perusahaan internasional
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
2.   Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Alasan negara melakukan perdagangan internasional:
a.      Masalah mobilitas faktor produksi.
b.      Monilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain.
c.      Masalah batas-batas negara yang berdaulat.
d.      Masalah transport cost.
3.   Tahap-Tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
a.      Ekspor Insidentil
b.      Ekspor Aktif
c.      Penjualan Lisensi
d.      Franchising
e.      Pemasaran di Luar Negeri
f.        Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
4.   Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
a.       Batasan perdagangan dan tarif bea masuk : Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
b.      Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural : Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
c.      Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan : Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut.Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
d.      Hambatan operasional : Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.
·         Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industry-industri di dalam negri.
·         Perbedaan tingkat upah
5.   Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan  tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Contoh perusahaan multinasional yang ada di indonesia yaitu, DUNKIN DONUTS, Levi’s jeans, KFC, Blackberry, LG, EPSON.
Ciri – ciri perusahaan multinasional antara lain :
a.      Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan multinasional melampau batas- batas Negara.
b.      Perdagangan dalam perusahaan multinasional kebanyakan terjadi di dalam lingkup perusahaan itu sendiri, walaupun antarnegara.
c.       Control terhadap pemakaian teknologi dan modal sangat diutamakan mengingat kedua factor tersebut merupakan keuntungan kompetitif perusahaan multinasional.
d.      Pengembangan system managemen dan distribusi yang melintasi batas-batas Negara, terutama system modal ventura, lisensi dan franchise.

Kesimpulan :
Bisnis Internasional adalah semua transaksi bisnis swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara atau merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara. Bisnis internasional tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri saja, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa.
Perbedaan antara perdagangan internasional dan perusahaan internasional utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
Dalan bisnis pasti mempunyai alasan melakukan bisnis, bagaimana tahapan-tahapan nya dalam berbisnis internasional. Dalam melakukan bisnis internasional tidak selalu berjalan mulus, pasti selalu ada hambatan seperti hambatan komunikasi, opersional dan lain-lain

Referensi :
Rusdin, 2002. Bisnis Teori, Masalah, Kebijakan. Bandung: Alfabeta
Anonim. 2006. Perusahaan Multinasional dan Dampaknya. Desember 2006.


Jumat, 09 Desember 2016

Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis

Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis
Ratih Rahmawati/1EB17/26216098/IT-02234
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas merangkum pada Matakuliah Pengantar Bisnis (softskill). Tujuan dari tugas ini diharapkan mahasiswa dapat membedakan tanggung jawab pengusaha dan etika bisnis terhadap masyarakat. Dan tidak hanya memenuhi tugas saja, saya harap anda juga dapat mengerti dengan tulisan saya.
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Pengertian
Suatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu lingkungan perusahaan bisnis agar adanya solidaritas yang tinggi dalam berbisnis.
1.   Benturan dengan kepentingan masyarakat
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. 
Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
a.      Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat
b.      Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya.  
2.   Dorongan tanggung jawab social
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis salah satunya adalah pada penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
a.      Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
b.      Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
c.       Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d.      Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e.      Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
3.    Etika bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
a.      Hubungan antara bisnis dengan langganan/kosumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
·        Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan kosumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
·        Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
·        Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis tang paling utama.
·        Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jurnal.
b.      Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi, penerimaan (recruitmen), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti (termination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
c.       Hubungan antara bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
d.      Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
e.      Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep stockholder.
4.   Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
a.      Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
b.      Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
c.       Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan.
d.      Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
e.      Sistem Bapak Angkat – Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
Kesimpulan :
Tanggung jawab sosial suatu bisnis ialah ssuatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu lingkungan perusahaan bisnis agar adanya solidaritas yang tinggi dalam berbisnis. Manfaatnya bagi perusahaan itu sendiri, pemerintah dan masyarakat.
Klasifikasi tanggungjawab sosial dalam suatu perusahaan yaitu penerapan manajemen orientasi kemanusiaan, ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Dalam lingkungan perusahaan tentu harus juga memiliki etika dalam berbisnis. Dalam etika berbisnis ada pergaulan bisnis, yaitu hubungan antar bisnis dengan konsumen, karyawan, investor dan lain sebagainya.

Referensi
Amirullah & Hardjanto,imam. 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Graha ilmu




Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Ratih Rahmawati/1EB17/26216098/IT-02234
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas merangkum pada Matakuliah Pengantar Bisnis (softskill). Tujuan dari tugas ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisis keuangan perusahaan dalam memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan perusahaan. Dan tidak hanya memenuhi tugas saja, saya harap anda juga dapat mengerti dengan tulisan saya.
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Pengertian
Teknik meramalkan kas perusahaan ialah teknik untuk mengetahui keadaan kas perusahaan sekarang ataupun dimasa yang akan datang
1.   Keuangan Perusahaan (corporate finance)
Keuangan perusahaan adalah bidang keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil mengelola perusahaan keuangan risiko.
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi adanya keuangan perusahaan:  
a.      Divestasi
b.      Motif
c.       Hak memesan efek terlebih dahulu
d.      Kebangkrutan

2.   Estimasi Penjualan
Peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

3.   Estimasi Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.

4.   Estimasi Pembelian Bahan langsung
Pembelian Bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan. Sehingga pembeli dan penjual masing-masing memiliki keuntungan.

5.   Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.

6.   Upah Langsung
Biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung (direct labor) merupakan biaya tenaga kerja yang digunakan dalam produksi yang dapat diidentifikasikan secara langsung kepada produk yang dihasilkan. Contohnya dalam industri garmen, tenaga kerja yang memproduksi pakaian dapat dikategorikan sebagai upah langsung. Yang termasuk biaya upah langsung dalam memproduksi pakaian adalah tukang potong bahan (cutting), tukang jahit, tenaga pemeriksa kualitas, dan lainnya yang terkait langsung dengan menghasilkan pakaian.

7.   Estimasi Beban Fabrikes
Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.

8.   Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan
memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
a.   Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
b.    Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.

9.   Estimasi Beban Penjualan
Adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.

10.                Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.

11.                Estimasi laba Rugi
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a.      Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b.      Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

12.                Estimasi Kas
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
Kesimpulan
Dalam suatu perusahaan pasti memerlukan sebuah teknik agar semua untuk menemukan atau mencari sebuah pemecahan masalah yang ada diperusahaan apalagi dalam masalah keuangan. Apabila mengetahui keadaan kas perusahaan sekarang ataupun dimasa yang akan datang yaitu dengan menggunakan cara mengetahui :
1.      Keuangan perusahaan (corporate finance)
2.      Estimasi penjualan
3.      Estimasi produk
4.      Estimasi pembelian bahan langsung
5.      Estimasi pemakaian bahan Langsung
6.      Upah langsung
7.      Estimasi beban fabrikes
8.      Estimasi harga pokok penjualan
9.      Estimasi beban penjualan
10.  Estimasi beban administrasi
11.  Estimasi laba rugi
12.  Estimasi kas
Referensi
Wibowo, SE, MM, AK dan Abubakar Arif, SE, MM. Akuntansi Keuangan Dasar 2. Grasindo. Jakarta 

Senin, 05 Desember 2016

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Akuntansi dan Laporan Keuangan
Ratih Rahmawati/1EB17/26216098/IT-02234
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas merangkum pada Matakuliah Pengantar Bisnis (softskill). Tujuan dari tugas ini diharapkan mahasiswa dapat memahami bagaimana fungsi akuntansi dan proses laporan keuangan. Dan tidak hanya memenuhi tugas saja, saya harap anda juga dapat mengerti dengan tulisan saya.

Akuntansi dan Laporan Keuangan
1.   Definisi akuntansi
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess, tentang pengertian akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Menurut Baridwan bahwa akuntansi merupakan kegiatan menyediakan data kuantitatif terutama bersifat keuangan dari kesatuan-kesatuan usaha ekonomi yang dapat dipergunakan dalam mengambil keputusan ekonomi. Pendapat Baridwan mengandung arti bahwa akuntansi merupakan kegiatan menyediakan data keuangan dalam rangka pengambilan keputusan.

Dan secara umum,
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu Organisasi atau Perusahaan.

2.   Fungsi Akuntansi
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a.    Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b.    Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c.    Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d.    Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

3.   Pihak-pihak yang berkepentingan
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi Akuntansi adalah :
a.    Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
b.     Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
c.    Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d.    Para investor
Penanam modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentuka apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
e.     Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
f.    Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
g.    Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

4.   Prinsip Akuntansi
Informasi Akuntansi (Laporan Keuangan) dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila disusun dan dilaporkan secara objektif. Agar informasi akuntansi itu objektif maka harus memenuhi karakteristik kualitatif, yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi para pemakai. Ada empat karakteristik Akuntansi :
1.    Dapat dipahami
2.    Relevan
3.    Keandalan (reliable)
4.    Dapat dibandingkan
5.   Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi-transaksi keuangan yang menunjukkan semuakegiatan operasional perusahaan dan akibat-akibatnya. Laporan keuangan ini terdiri dariNeraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan modal.

6.   Isi Laporan Keuangan
Yang terpenting di dalam laporan akuntansi (accounting statements) dari pertanggungjawaban pemilikan adalah Balance Sheet (Neraca) dan Income statement (Laporan Laba/Rugi).
Laporan ini sangat penting, tetapi tidak kurang kegunaannya satu laporan lagi yang dinamakan capital statement (Laporan perubahan modal).
a.    Income statement (Laporan Laba/Rugi)
Merupakan ringkasan pendapatan dan beban (biaya) dari satu kesatuan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
·        Pendapatan dikelompokan berdasarkan:
o   Pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan bisnisnya.
o   Pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang bukan dari inti bisnisnya.
·        Beban (biaya) dikelompokan berdasarkan:
o   Biaya operasional
o   Biaya non operasional
b.    Capital statement (Laporan Perubahan Modal)
Berisikan ringkasan perubahan dalam kapital dari satu kesatuan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive.
Laporan lain sering disebut funds statements yang secara lengkapnya disebut Statement of changes in Financial position yang juga berguna untuk kepentingan perusahaan. Laporan ini cukup penting sehingga pada akhir-akhir ini cenderung disajikan sebagai bagian dari Laporan Keuangan (Financial statement).
Seluruh penyajian laporan keuangan secara jelas harus menggambarkan:
·        Nama pemilik/perusahaan
·        Nama dari laporan
·        Tanggal atau periode.
c.  Balance sheet (Neraca)
Suatu daftar yang berisikan harta (aktiva), kewajiban dan modal dari suatu kesatuan perusahaan pada saat tertentu yang umumnya ditutup pada hari terakhir dari setiap bulan.
·        Aktiva dikelompokan menurut dimensi atau waktunya yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva dapat dikelompokan juga yaitu aktiva berwujud, Aktiva tidak berwujud, dan aktiva lain-lain.
·        Kewajiban terdiri dari hutang lancar dan hutang tidak lancar.
·        Modal

7.   Bentuk Neraca
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
a. Harta (aktiva)
b. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
a.    Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan
b.    Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
c. Langkah-langkah Penyusunan Neraca
·        Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
·        Isi Laporan
o   Harta disusun berdasarkan tingkat likuiditas, artinya yang paling lancar ditulis terlebih dahulu, disusul oleh harta yang mudah dicairkan dan akhirnya harta tetap.
o   Utang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo, artinya utang yang lebih dahulu jatuh temponya ditulis lebih dahulu, sedangkan utang jangka panjang ditulis berikutnya.
o   Modal disusun berdasarkan lama tidaknya tertanam di perusahaan, artinya modal yang paling lama tertanam pada perusahaan ditulis paling akhir.

8.   Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur laporan laba-rugi, yaitu:
a. Pendapatan
b. Beban
9.   Bentuk Laporan Laba rugi   
1.    Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
•    Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
•    Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
2.    Langkah-langkah Penyusunan Laporan Laba-Rugi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:
a.    Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
b.    Isi Laporan
·         Bentuk single step:
o   Menuliskan semua pendapatan
o   Menuliskan semua beban
o   Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih.
·         Bentuk multiple step:
o   Menuliskan pendapatan usaha
o   Menuliskan beban usaha
o   Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
o   Menuliskan pendapatan usaha
o   Menuliskan beban usaha
o   Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha
o   Menuliskan pendapatan di luar usaha
o   Menuliskan beban di luar usaha
o   Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.
o   Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak.
o   Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.

10.                Tujuan Laporan keuangan
·         Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
·         Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
·         Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
·         Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan investasi.
·         Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Kesimpulan :
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu Organisasi atau Perusahaan.
Laporan Keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi-transaksi keuangan yang menunjukkan semuakegiatan operasional perusahaan dan akibat-akibatnya.
Akuntansi sangatlah penting bagi perusahaan, karena banyak sekali pihak yang bersangkutan atau berkepentingan dengan akuntansi. Begitu juga laporan keuangan juga sangat penting untuk perusahaan karena, laporan keuangan berisi catatan dari suatu perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka :
Balkaoui, Ahmed Riahi. 2001. Teori Akuntansi Edisi Empat. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Dra. F. Winarni, M.Si, Drs. G. Sugiyarso. 2001. KONSEP DASAR & SIKLUS AKUNTANSI.  Yogyakarta : Media Pressindo
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dengan.html
http://keuanganlsm.com/tujuan-laporan-keuangan-menurut-prinsip-akuntansi-indonesia-1984/