Minggu, 13 November 2016

Manajemen Keuangan perusahaan



Manajemen Keuangan perusahaan
Ratih Rahmawati/1EB17/26216098/IT-02234


Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas merangkum pada Matakuliah Pengantar Bisnis (softskill). Tujuan dari tugas ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisis nilai uang berdasarkan nilai waktu yang akan digunakan sekarang maupun nanti yang akan datang. Dan tidak hanya memenuhi tugas saja, saya harap anda juga dapat mengerti dengan tulisan saya.
1.   Peran dan tanggung jawab manajer keungan :
a.   Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Penganggaran modal adalah proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dan keputusan penganggaran modal. Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif yaitu :aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap yang tidak berwujud.
Istilah-istilah dalam capital budgeting :
·         Independent projects : proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contohnya, buka bisnis salon ataupun buka resto.
·         Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
·         Unlimited funds : proyek dengan dana yang tidak terbatas.

b.   Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Ada beberapa cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap yaitu :
·         Investasi penggantian
Pada umumnya , keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah obsolete harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
·         Investasi penambahan kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua dan tidak terlalu canggih akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih canggih.
·         Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah diproduksi.
·         Investasi lain – lain
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas, alat pendingin dan lain-jlain.

c.   Metode Penilaian Inverstasi 
     Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method.
     Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka  waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Metode tersebut antara lain:
·         Metode average rate of return,
·         Payback,
·         Net present value (NPV),
·         Internal rate of return (IRR)
·         Metode profitability index.

d.   Arus kas masuk
Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang secara langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow (pendapatan) dan cash outflow (pengeluaran). Conventional cash flow adalah arus kas yang secara tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
Rumus : Rata-rata kembalian Investasi
Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … %

e.   Metode average rate of return
Metode ini mengukur tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total investasi rata-rata. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini  kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.

Kelebihan:
·         Sederhana dan mudah dimengerti
·         Metode ini menggunakan data yang sudah ada sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan
Kelemahan:
·         Tidak memperhitungkan “time value of money”
·         Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
·         Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan
·         Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi

f.    Metode Masa Pengembalian Investasi 
     Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
     Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Dan kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
g.   Metode net presen value 
      Selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
      Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan  apabila nilainya kecil (NPV negatif ), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
      Metode ini cukup populer digunakan dalam penilaian investasi, karena mampu mengatasi kelemahan dari metode penilaian lain, yaitu memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money). Net present value dari suatu investasi didefinisikan sebagai pengurangan dari present value cash outflow (proceeds) dikurangi present value cash outflow (outlays).

h.   Metode profibality index 
      Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka diannggap menguntungkan.

i.     Metode internal rate of return 
      Dalam metode ini, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai penerimaan kas bersih sekarang dengan di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.

2.   Perencanaan Keuangan
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai aktivitas operasional kelangsungan hidup usahanya. Kebutuhan dana yang diperlukan perusahaan akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan kegiatan bisnisnya.
Alasannya antara lain :
·         Pertama, perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk pengembangan usahanya.
·         Kedua, perusahaan itu memiliki utang yang telah jatuh tempo, sehingga perlu mencari dana segar untuk membayarnya.

Kesimpulan :
Seorang manajer keuangan dalam sebuah perusahaan harus mengetahui bagaimana cara mengelola atau memanage segala unsur keuangan perusahaan. Dan jika seorang manajer tidak tahu bagaimana caranya memanage (mengelola) semua permasalahan keuangan maka, masalah akan muncul. Sebab itu seorang manajer keuangan harus mengetahui dan mengatasi segala aktivitas manajemen keuangan. Tidak hanya memanage semua permasalahan saja seorang manajer juga memiliki peran dan tanggungjawab seperti :
1.      Penganggaran modal
2.      Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
3.      Metode penilaian investasi
4.      Arus kas
5.      Metode average rate of return
6.      Metode masa pengembalian investasi
7.      Metode net present value
8.      Metode profitability index
9.      Metode internal rate of return
Setiap perusahaan memerlukan rencana, apalagi dalam keuangan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai aktivitas operasional kelangsungan hidup usahanya. Kebutuhan dana yang diperlukan perusahaan akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan kegiatan bisnisnya.



Referensi :
Drs. Lukman Syamsuddin, M.A., Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta.: PT RajaGrafindo Persada, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar